Jumat, 30 Januari 2009

RELASI DAN HIMPUNAN RELASI


Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas seorang mahasiswa dengan nim =’2007104024’ dan nama_mhs =’gogol’ (yang ada di himpunan entitas mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan kode_kul = ‘SI-07’ dan nama_kul =’basis data’. Relasi di antara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil/mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang kita tinjau.


Sabtu, 24 Januari 2009

KARDINALITAS/DERAJAT RELASI


Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapar berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

1. satu ke satu (one to one)

yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A

2. satu ke banyak (one to many)

yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. banyak ke satu (many to one)

yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B

4. banyak ke banyak (many to many)

yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

DIAGRAM ENTITY-RELATIONSHIP (DIAGRAM E-R)


Model entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan diagram E-R.

1. Relasi satu ke satu (one to one)

2. Relasi satu ke banyak (one to many)

3. Relasi banyak ke banyak (many to many)


Minggu, 18 Januari 2009

DEKOMPOSISI HIMPUNAN ENTITAS DAN NORMALISASI


Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah diagram E-R dapat kita dekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena pertimbangan dan efisiensi ruang penyimpanan atau karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan data. Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan satu himpunan entitas kuat dan satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub entitas.
Secara umum ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu :
1. Dekomposisi atribut (dekomposisi vetikal)
Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut.
2. Dekomposisi entitas (dekomposisi horisontal)
Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.
FLEKSIBILITAS
Dalam perancangan basis data perlu adanya fleksibilitas. Faktor ini memang bukan faktor utama, tetapi sering kali pula menjadi salah satu parameter untuk menentukan bagus tidaknya sebuah desain basis data. Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk :
1. Penambahan atribut
2. Pemilihan domain atribut yang lebih luas
3. Generalisasi
4. Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi kolom menjadi berorientasi baris


HIMPUNAN ENTITAS LEMAH


Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (strong entity). Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya.
SUB ENTITAS
Sub entitas merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Sub entitas ini merupakan hasil dari dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokan tertentu.
VARIAN RELASI
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai relasi biner (binary relation), yang merupakan relasi yang paling sering umum di gunakan. Semua relasi yang ditunjukkan pada contoh-contoh sebelumnya merupakan contoh relasi biner. Namun demikian, ada kalanya kita juga menggunakan relasi yang hanya menggunakan relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.
1. Relasi tunggal (unary relation)
Relasi tunggal merupan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.
2. Relasi multi entitas (N-ary relation)
Relasi multi entitas merupakan relasi dari tiga himpunan entitas atau lebih. Bentuk relasi semacam ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi tersebut.
3. Relasi ganda (redundant relation)
Ada kalanya, relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi. Relasi demikian disebut relasi ganda.


MODEL DATA LANJUTAN VARIAN ENTITAS


Idealnya, himpunan entitas yang kita libatkan dalam sebuah diagram E-R adalah himpunan entitas kuat/bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Himpunan entitas mahasiswa, dosen dan kuliah sebagaimana yang telah ditunjukkan pada bab sebelumnya dapat digolongkan sebagai himpunan entitas kuat, yang masing-masing dapat berdiri sendiri. Sebagai himpunan entitas yang kuat/bebas, kemunculan entitas-entitas di dalam nya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain. Ketiga himpunan entitas tersebut juga bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas yang lain.
Namun demikian, dalam pembuatan diagram E-R kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu. Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau merupakan bagian dari himpunan entitas yang lainnya


TAHAPAN PEMBUATAN DIAGRAM E-R


1. Tahap pembuatan diagram E-R awal
• Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
• Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas
• Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key
• Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi
• Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif
2. Tahap optimasi diagram E-R

DIAGRAM E-R DENGAN KAMUS DATA
Obyektif utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Pada sebuah sistem yang ruang lingkupnya lebar dan kompleks, penggambaran atribut-atribut dalam sebuah diagram E-R sering kali malah mengganggu objektif yang ingin dicapai tersebut. Kita dapat memisahkan pendeklarasian atribut-atribut ini dari diagram E-R dan menyatakannya dalam sebuah kamus data. Kamus data berisi daftar atribut yang di apit kurung kurawal (‘{‘ dan ‘}’). Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan dengan atribut yang bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut.


Kamus data :
• Mahasiswa = {nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lhr}
• Kuliah = {kode_kul, nama_kul, sks, semester}
• Dosen = {nama_dos, alamat_dos}
• Mempelajari = {nim, kode_kul, indeks_nilai}
• Mengajar = {kode_kul, nama_dos, waktu, tempat}